A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan, maka tidak heran jika Indonesia memiliki ribuan pulau. Pulau-pulau itu dapat kita bagi menjadi 2 golongan, yaitu pulau besar dan juga pulau kecil. Yang meliputi pulau besar yaitu Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Jawa dan Papua.
Pulau Kalimantan yang paling luas diantara pulau-pulau lain. Jika dibandingkan dengan pulau-pulau besar di dunia, Kalimantan menduduki tingkat ketiga setelah Greeland. Sedangkan yang termasuk pulau kecil antara lain : Pulau Nias, Pulau Sumba, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, dan masih banyak lagi. Dari sensus penduuk yang dilakukan pemerintah beberapa tahun lalu, penduduk Indonesia tercatat lebih dari 200 juta jiwa.
Para penduduk itu menempati semua pulau yang ada di Indonesia. Bagi penduduk yang tinggal di daerah pantai, mereka bermata pencaharian sebagai nelayan. Penduduk yang tinggal di daratan rendah cocok bekerja di bidang pertanian. Sedangkan penduduk yang tinggal di daerah pegunungan, mayoritas bekerja sebagai petani sayur, buah-buahan bahkan bunga.
Usaha yang mengapit Indonesia yaitu benua Asia dan Australia. Sedangkan samuderanya yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Dan Indonesia termasuk negara yang berada dalam bena Asia Tenggara. Dari sekian ribu pulau di Indonesia, ada satu pulau yang memiliki keindahan-keindahan yang luar biasa, yaitu Bali.
Pulau Bali mempunyai letak astronomi antara 75°4’ LU - 85°3’ LS dan 11°26’ BT - 115°43’ BT. Selain itu mempunyai luas wilayah 5.635,86 km2. Dari luas wilayah itu penduduk yang menempati Pulau Bali sekitar 4,5 juta jiwa. Sedangkan kepadatan penduduknya yaitu 800 jiwa/km2. Mereka berasal dari suku-suku yang ada di Indonesia. Suku-suku itu di bagi menjadi 2 yaitu : suku Asli dan suku pendatang. Yang termasuk suku asli yaitu suku bali yang tinggal di Bali. Sedangkan suku pendatang meliputi suku Jawa, Sasak, Madura, Indonesia dan Melayu. Mereka datang ke pulau bali untuk mencari pekerjaan. Agama yang mereka anut pun berbeda sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Agama yang dianut oleh mayoritas penduduk di Bali yaitu Hindu dengan presentase 80%. Selain Hindu, agama yang dianut penduduk Bali yaitu Islam, Kristen, dan Hudha. Selain suku dan agama yang beraneka ragam, bahasa yang mereka pakaipun beragam. Diantaranya bahasa Bali, Jawa dan Indonesia. Jika dilihat dari segi administratif, Bali terdiri dari 8 Kabupaten, 1 Kotamadya, 51 Kecamatan dan 612 Desa/Banjar.
Kabupaten-kabupaten yang ada di Bali meliputi: Kabupaten Bangli, Klungkang, Karangasem, Jembrana, Tabanan, Badung, Granyar dan Buleleng. Sementara itu para penduduk Bali tidak mengenal RT, yang mereka kenal yaitu sistem banjar/dusun. Semua Kabupaten di Bali memiliki objek-objek wisata yang diunggulkan untuk menarik minat para pengunjung agar mau mengunjunginya.
Pengujung yang datang ke Bali tidak hanya berasal dari Indonesia saja, akan tetapi pengunjung yang berasal dari negara lain seperti Australia, Inggris, Perancis, Jepang, Cina, dll. Mereka rela menghabiskan waktunya untuk berkunjung ke Bali dan menikmati semua objek-objek wisata di Bali. Tetapi saat penduduk Bali khususnya yang beragama Hindu mmeperingati hari raya Nyepi, para turis itu harus segera meninggalkan pulau Bali.
Hari Raya Nyepi dilakukan dengan cara tanpa menyalakan api bahkan lampu. Jadi suasana malam hari saat Nyepi hanyalah sepi tanpa ada lalu lalang orang di jalanan, gelap dan semua toko-toko yang berasa di pinggir jalan pada tutup. Selain hari nyepi, masih ada tradisi-tradisi masyarakat bali yang lain. Diantaranya yaitu upacara ngaben. Ngaben merupakan upacara pembakaran mayat yang ada di Bali. Tetapi, tidak semua orang yang meninggal harus di bakar. Adapula yang di kubur sesuai keinginan dari keluarga yang ditinggalkan. Upacara ngaben biasanya untuk orang-orang yang beragama Hindu. Selain itu ada juga mayat yang diletakkan di bawah pohon trunyam.
Trunyam merupakan nama sebuah pohon yang bisa mengeluarkan bau wangi. Jadi, jika ada mayat-mayat yang diletakkan dibawahnya maka tidak akan tercium bau busuk. Masih banyak lagi tradisi-tradisi yang ada di Bali. Salah satunya yaitu pernikahan. Bagi wanita yang ingin menikah, dia tidak boleh mengecat rambutnya karena bila ada seorang gadis berambut merah atau yang lainnya maka dia dianggap cacat. Selain itu masih ada syarat lain untuk menadi seorang pengantin. Seperti dia tidak boleh berbadan gemuk dan kakinya tidak besar.
Selain tradisi yang kental, bali juga terkenal dengan objek-objek wisatanya dimana salah satunya adalah objek wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK). Garuda Wisnu Kencana merupaan salah satu objek wisata yang sangat menarik. Kemenarikan tempat inilah yang membuat objek wisata ini menjadi satu pilihan bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Hal itu juga yang membuat penulis tertarik untuk menulisnya lebih lanjut dalam karya tulis yang diberi judul ”KEMEGAHAN GARUDA WISNU KENCANA”
B. Rumusan Masalah
1. Terdiri dari bagian-bagian apa saja objek wisata Garuda Wisnu Kencana?
2. Bagaimana proses penyelesaian proyek Garuda Wisnu Kencana?
3. Bangunan apa saja yang akan ada di kawasan Garuda Wisnu Kencana setelah selesai dikerjakan?
C. Tujuan Penulisan
Setiap orang dalam melakukan suatu pekerjaan pasti memiliki maksud dan tujuan. Begitu pula dengan penulis dalam penulisan karya tulis ini mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu:
1. Penulis ingin mengetahui bagian-bagian-bagian dari objek wisata Garuda Wisnu Kencana
2. Penulis ingin mengetahui bagaimana proses penyelesaian dari proyek Garuda Wisnu Kencana
3. Penulis juga ingin mengetahui bangunan-bangunan apa saja yang akan setelah proyek ini selesai
Untuk lebih lengkapnya (Bab Awal-Akhir) silakan download di bawah ini.
File download: KARYA TULIS
No comments:
Post a Comment
Tolong tinggalkanlah komentar walaupun hanya sepatah kata. Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan artikel yang dibahas.