Definisi Psikolinguistik
Unknown
Thursday, February 07, 2013
0
Definisi Psikolinguistik. Psycholinguistics atau the psychology of language merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang membahas tentang proses-proses pemerolehan dan penggunaan bahasa ditinjau dari segi psikologi (Nan Bernstein Ratner, dkk. 1998).
Pada umumnya, psycholinguistics mempelajari tiga hal utama (Clark & Clark, 1977; Tanenhaus, 1989):
1.Comprehension: How people understand spoken and written language.
2.Speech Production: How people produce language.
3.Acquisition: How people learn language.
Sementara itu, dalam Wikipedia, Psycholinguistics didefinisikan sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang mempelajari faktor-faktor psikologi dan neurobiologi yang memungkinkan manusia untuk memperoleh, menggunakan dan memahami bahasa.
Secara etimologi kata psikologi berasal dari bahasa yunani kuno psyche dan logos, yang berarti “ilmu”. Secara harfiah psikologi berarti “ilmu jiwa”. Psikologi lazim diartikan sebagai suatu bidang ilmu yang mencoba mempelajari perilaku manusia. Caranya, dengan menggkaji hakikat rangsangan, hakikat reaksi terhadap rangsangan itu,dan mengkaji hakikat-hakikat proses akal ysng berlaku sebelum reaksi itu terjadi. Tujuannya pengkajian akal ini yaitu untuk menjelaskan, memprediksikan, dan mengontrol prilaku manusia. Psikologi sangat erat dengan kehidupan manusia dalam segala kaitannya yang sangat luas. Oleh karena itu, muncullah berbagai cabang psikologi yang diberi nama sesuai dengan penerapannya. Di antara cabang-cabang itu adalah psikologi social, psikologi perkembangan (kanak-kanak), psikologi klinik, psikologi komunikasi, dan psikologi bahasa.
Secara umum pengertian linguistik lazim diartikan sebagai ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Linguistik adalah ilmu yang objek kajiannya adalah bahasa, sedangkan bahasa itu sendiri merupakan fenomena yang hadir dalam segala aktifitas kehidupan manusia.
Secara etimologi sudah disinggung bahwa kata psikolinguistik terbentuk dari kata psikologi dan kata linguistik, yakni dua bidang ilmu yang berbeda, yang masing-masing berdiri sendiri, dengan prosedur dan metode yang berlainan. Namun, keduanya sama-sama meneliti bahasa sebagai objek formalnya. Linguistic mengkaji struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji perilaku berbahasa .
Menurut Ferdinand de Sausure (1858-1913), pakar linguistik berkebangsaan Swiss, telah berusaha menerangkan apa sebenarnya bahasa itu (linguistik) dan bagaimana keadaaan bahasa itu di dalam otak (psikologi). Ada tiga istilah tentang bahasa yaitu languge (bahasa pada umumnya bersifat abstrak), langue (bahasa etrtentu yang bersifat abstrak), dan parole (bahasa sebagai tuturan yang bersifat kongkret),ia beranggapan dalam bahasa itu pada dasarnya bersifat psikologi. Sebelum menggunakan bahasa, seorang pemakai bahasa terlebih dahulu memperoleh bahasa.
Dalam kaitan ini Levelt (Marat,1983: 1) memberi definisi psikolinguistik sebagai suatu studi mengenai penggunaan dan perolehan bahasa oleh manusia. Kridalaksana (1982: 140) pun berpendapat sama dengan menyatakan bahwa psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia serta kemampuan berbahasa dapat diperoleh.
Dalam proses berbahasa terjadi proses memahami dan menghasilkan ujaran, berupa kalimat-kalimat. Karena itu, Emmon Bach (Tarigan, 1985: 3) mengemukakan bahwa psikolinguistik adalah suatu ilmu yang meneliti bagaimana sebenarnya para pembicara/pemakai bahasa membentuk/ membangun kalimat-kalimat bahasa tersebut.
Sejalan dengan pendapat di atas Slobin (Chaer,2003: 5) mengemukakan bahwa psikolinguistik mencoba menguraikan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan bahasa diperoleh manusia. Secara lebih rinci Chaer (2003: 6) berpendapat bahwa psikolinguistik mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa, dan bagaimana struktur itu diperoleh, digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami kalimat-kalimat dalam pertuturan itu.
Demikianlah artikel mengenai hakikat psikolinguistik. Semoga dapat memberikan tambahan ilmu dan memperluas wawasan. Akses-Ilmu
No comments